Happy Hapsoro Diduga Terlibat Kasus Korupsi BTS 4G, Kekayaan Suami Puan Maharani Naik 1 Triliun dalam Setahun

Axioma.id - Dugaan keterlibatan Happy Hapsoro dalam kasus korupsi BTS 4G membuat nama suami Puan Maharani menjadi sorotan.

Menurut kabar yang beredar di unggahan Twitter @dhemit_is_back, dirinya diduga terlibat dalam skema konsorsium korupsi BTS 4G Kominfo, HPS berperan sebagai penyedia panel surya untuk megaproyek tersebut.

Kekayaan Happy Sukmonohadi atau Happy Hapsoro, suami Ketua DPR RI Puan Maharani, juga bertambah Rp 1 triliun dalam setahun.

Pertumbuhan tersebut tak lepas dari kinerja luar biasa salah satu perusahaan yang ia kuasai, yakni Rukun Raharja (RAJA).

Baca Juga: Download Video CapCut Tanpa Watermark via Savefrom.net, Nonton Sepuasnya Tanpa Kuota

Harga saham RAJA telah meningkat 450% pada tahun lalu, menurut data bursa.

Pada Rabu, 4 Januari 2023, harga saham RAJA adalah Rp 1.040 per saham dengan total kapitalisasi pasar Rp 4,40 triliun.

Jumlah kapitalisasi tersebut meningkat dari sekitar Rp 800 miliar pada tahun sebelumnya. Dengan demikian, peningkatan nilai perusahaan yang dimiliki oleh menantu dari Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri mencapai Rp 3,6 triliun.

Diketahui bahwa Hapsoro sendiri memiliki 32,74% saham RAJA setidaknya sejak awal tahun 2021. Namun, pada tahun lalu, ia melepas 4,22% kepemilikan saham RAJA.

Baca Juga: Bacaleg Perindo Aldi Taher Mau Baca Al Quran Depan Puan Maharani Jika Terpilih jadi Anggota DPR RI

Pada tanggal 20 Juli 2022, pemegang saham lainnya, yaitu Johan Lensa, juga menjual 426,5 juta saham (10,09%) atau seluruh kepemilikannya.

Setelah transaksi tersebut, PT Basis Utama Prima (BUP), perusahaan investasi milik Hapsoro, menjadi pemegang saham baru dan menguasai 10,09% saham yang bergerak di sektor energi tersebut.

Saat ini, dengan kepemilikan langsung 28,52% saham RAJA yang telah lama dipegang oleh Hapsoro, kekayaannya meningkat sebesar Rp 1,03 triliun.

Jumlah kekayaan Hapsoro melalui kepemilikan langsung yang terikat dalam saham ini tercatat sebesar Rp 1,25 triliun.