Waspadai Child Grooming – Child grooming adalah suatu proses di mana seorang pelaku berusaha membangun hubungan emosional dengan anak dengan tujuan untuk mengeksploitasi atau menyalagunakan secara seksual. Perilaku ini bisa terjadi baik secara online maupun offline dan sering kali di mulai dengan cara yang halus, seperti memberikan perhatian berlebihan atau hadiah. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memahami tanda-tanda grooming agar dapat melindungi anak-anak dari bahaya tersebut. Dalam artikel ini, kita akan membahas empat perilaku yang perlu di waspadai terkait child grooming, termasuk perhatian berlebihan.
1. Memberikan Perhatian Berlebihan dan Pujian Berlebihan
Salah satu tanda pertama dari perilaku grooming adalah pemberian perhatian berlebihan kepada anak. Perilaku grooming sering kali mencoba untuk membangun hubungan yang sangat dekat dengan anak, memberikan banyak perhatian, dan terus-menerus memuji anak atas hal-hal kecil yang biasanya tidak di perhatikan oleh orang lain. Pujian-pujian ini sering kali tampak tidak wajar, seperti memuji penampilan anak secara berlebihan atau memberi perhatian khusus terhadap aktivitas sehari-hari anak.
2. Menawarkan Hadiah atau Keuntungan yang Tidak Wajar
Pelaku grooming sering kali mencoba untuk membangun hubungan dengan menawarkan hadiah atau keuntungan yang tidak biasa, seperti memberikan uang, mainan, atau akses ke kegiatan ekslusif. Meskipun hadiah bisa menjadi bentuk kasih sayang yang normal dari orang dewasa kepada anak, dalam konteks grooming, hadiah ini di berikan dengan tujuan untuk menarik perhatian anak dan membangun rasa kepercayaan.
3. Mendorong Anak untuk Menyimpan Rahasia
Perilaku grooming sering kali melibatkan pendorongan kepada anak untuk menyimpan rahasia atau tidak memberi tahu orang tua atau orang dewasa lain tentang interaksi mereka. Pelaku grooming akan memberi alasan agar anak merasa perlu menjaga rahasia. Seperti mengatakan bahwa orang lain tidak akan mengerti atau akan marah jika mengetahui hubungan mereka. Hal ini di lakukan untuk memisahkan anak dari orang tua atau pengasuhnya dan untuk memastikan bahwa anak akan tetap terisolasi dalam hubungan tersebut.
4. Mengubah Batasan Sosial dan Fisik
Pelaku groomning sering kali mencoba untuk mengubah atau melembutkan batasan sosial dan fisik dengan anak. Mereka mungkin mulai dengan perilaku yang tampaknya tidak berbahaya. Seperti menyentuh secara tidak sengaja atau cara berbicara dengana anak agar lebih dekat. Seiring waktu, mereka tidak sengaja atau mengubah cara berbicara dengan anak agar lebih dekat. Seiring waktu, mereka mungkin mendorong anak untuk melakukan hal-hal yang lebih tidak nyaman atau tidak pantas. Seperti berbagai foto atau video pribadi, atau bahkan meminta anak untuk bertemu secara langsung.
Anak-anak sering kali belum memiliki pemahaman yang matang tentang batasan sosial dan fisik. Sehingga mereka bis merasa binggung atau cemas jika seseorang melanggar batasan tersebut. Oleh karena itu, pentingnya menjaga jarak yang sehat dengan orang lain dan bagaimana mengenali perilaku yang tidak sesuai atau berbahaya.
Baca Juga: Perempuan Lebih Membutuhkan Tidur di Bandingkan Pria?