5 Gaya Hidup Masa Kini yang Sebetulnya Kurang Baik

5 Gaya Hidup Masa Kini yang Sebetulnya Kurang Baik

5 Gaya Hidup Masa Kini – Gaya hidup yang kita jalani saat ini memang banyak dimudahkan berkat kemajuan teknologi dan beragam pilihan makanan dan kegiatan yang bisa kita lakukan.

Sayangnya, gaya hidup yang serba mudah ini malah dapat menyulitkan kesehatan. Meski terlihat simpel dan canggih, gaya hidup yang banyak diadopsi saat ini rupanya meningkatkan risiko beragam penyakit yang bisa jadi bumerang di masa depan.

Sehat tidaknya gaya hidup bukan dilihat dari konsumsi makanan sehari-hari saja. Rutinitas yang kita lakukan di keseharian nyatanya juga bisa berpengaruh pada kesehatan tubuh; baik secara fisik maupun mental

Selain begadang dan merokok yang sering dianggap sebagai kebiasaan buruk, seiring berkembangnya zaman, makin banyak “tren” gaya hidup yang juga sama buruknya, tapi tidak disadari. Apa sajakah?

1. Mengonsumsi Minuman Manis

Banyak sekali minuman kekinian yang disukai dan menjadi populer di kalangan anak muda. Mulai dari minuman bersoda hingga boba tea atau bubble tea.

Boba tea adalah minuman yang terbuat dari teh, susu, gula, hingga aneka ragam sirup dan topping. Pamor boba juga datang dari sensasi kenyal saat mengunyah boba (tapioca pearl) yang terbuat dari tepung tapioka.

Selain rasa manis legitnya, boba turut menjadi simbol gaya hidup karena penampilan sajiannya yang indah untuk dipamerkan di media sosial. Sayangnya, minuman ini ternyata memberikan dampak kesehatan serius.

Butiran boba yang kenyal terbuat dari tepung tapioka olahan singkong. Singkong sebetulnya adalah makanan sehat yang mengandung vitamin B3 dan vitamin C.

2. Minum Kopi Susu Manis

Kopi susu sepertinya sudah menjadi minuman sehari-hari generasi masa kini. Setiap ke kedai kopi, kopi susu yang viral laris di pilih pengunjung. Bahkan kopi susu pun tersedia dalam ukuran literan saking banyaknya peminat.

Sebenarnya, kopi bermanfaat bagi tubuh karena kandungan chlorogenic acid-nya. Riset yang terbit pada jurnal Coffee in Health and Disease Prevention menunjukkan, chlorogenic acid diserap oleh usus halus untuk kemudian membantu mengatur kadar gula tubuh.

Dalam hal ini, chlorogenic acid yang di serap tubuh mampu menghambat penyerapan glukosa. Tidak hanya itu, chlorogenic acid pun mampu meningkatkan kinerja hormon insulin untuk menyeimbangkan kadar gula darah.

Meski demikian, riset dari Journal of Agricultural and Food Chemistry menunjukkan, penambahan susu pada kopi mampu mengurangi kadar chlorogenic acid dalam tubuh hingga 28 persen.

Terlebih, kopi susu yang juga menjadi simbol dari gaya hidup milenial ini mengandung gula tidak sedikit. Satu sajian kopi susu sebanyak 325 ml, mengandung kadar gula sebesar 21 gram.

Baca  Juga : Waspadai Child Grooming Termasuk Memberi Perhatian

3. Bermain Ponsel Sebelum Tidur

Bermain ponsel sebelum tidur merupakan aktivitas yang kerap kita lakukan. Baik itu untuk sekadar akses media sosial, balas e-mail kantor, hingga menonton video. Sayangnya, kegiatan mengasyikkan ini membawa dampak buruk bagi kesehatan.

Penelitian yang terbit pada Journal of Family Medicine and Primary Care memaparkan, penggunaan ponsel selama lebih dari 60 menit menurunkan produksi melatonin (hormon pemicu ngantuk) sehingga kita sulit tidur dan kualitas tidur pun berkurang.

Riset lain yang terbit pada Journal of the National Sleep Foundation menunjukkan, jumlah melatonin yang berkurang semakin signifikan ketika kita main ponsel saat kamar dalam keadaan gelap.

Suasana gelap malam membuat tubuh memproduksi melatonin yang akan mempersiapkan kita tidur. Namun, ketika mata terpapar cahaya dari ponsel, tubuh pun mengartikannya sebagai “siang hari” sehingga produksi melatonin di rem. Efeknya, kita pun merasa masih segar dan tidur pun tertunda.

4. Kerja Memangku Laptop Terlalu Dekat Dengan Mata

Menonton film atau serial di laptop merupakan salah satu kegiatan yang kian di gandrungi. Sayangnya, kerap kali, laptop di taruh di paha. Dalam satu aktivitas ini, ada tiga aspek yang terkena dampak buruknya, yaitu reproduksi, postur tubuh, dan kesehatan mata.

Riset terbitan Journal of Biomedical & Physics Engineering memaparkan panas elektromagnetik dari mesin laptop yang di pangku serta radiasi frekuensi Wi-Fi lama-lama dapat meningkatkan suhu internal buah zakar. Hal ini di laporkan dapat menurunkan kualitas sperma dalam jangka panjang.

Sementara itu, riset yang di terbitkan pada jurnal Proceedings of the Human Factors and Ergonomics Society Annual Meeting menunjukkan kebiasaan kerja dengan laptop tanpa penyangga yang baik dapat membuat postur tubuh makin membungkuk.

5. Kurang Gerak

Kemudahan teknologi membuat kita mudah menjangkau apapun dari gawainya. Belajar, bekerja, menonton film, makan dan minum bahkan bisa di lakukan di kasur. Sayangnya, gaya hidup generasi milenial yang serba mager alias malas gerak itu bahaya untuk kesehatan.

Aktif bergerak justru mampu mencegah risiko beragam penyakit. Aktif secara fisik mampu mengontrol gula darah, berat badan, dan tekanan darah. Hal ini mampu meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL).

Badan Pusat Statistik menunjukkan, partisipasi olahraga di Indonesia masih terbilang rendah. Bahkan, hanya ada 35,7 persen penduduk Indonesia yang rajin berolahraga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *